Sabtu, 11 Mei 2019

Kalahkan Fiorentina, Milan Pertahankan Target Tampil di Liga Champions


HOBIGAME - Menilik pentingnya laga ini dalam perebutan posisi empat Serie A (zona Liga Champions), Milan pun turun dengan para pemain terbaiknya di laga ini. Krzysztof Piatek, Suso, dan Fabio Borini di lini depan, dilapisi Tiemoue Bakayoko, Franck Kessie, dan Hakan Calhanoglu di lini tengah. Lini pertahanan diatur oleh Alessio Romagnoli dan Mateo Musacchio.

Di sisi lain, Fiorentina juga tak mau malu di rumah sendiri. Alhasil, mereka juga melakukan apa yang diperbuat Milan: menurunkan pemain utama. Kevin Mirallas, Luis Muriel, dan Federico Chiesa di lini depan, dengan Bryan Dabo, Edimilson Fernandes, dan Marco Benassi di lini tengah. Nikola Milenkovic dan Vitor Hugo menjaga lini pertahanan.

Begitu peluit pembuka laga ditiup wasit, baik Milan dan Fiorentina langsung berusaha menghadirkan ancaman. Rossoneri berusaha memegang kendali laga. Namun, usaha Milan ini mendapatkan perlawanan dari para pemain Fiorentina.

Mentas di kandang sendiri, Fiorentina punya alasan untuk bermain ganas. Saat para pemain Milan masuk lini pertahanan mereka, tekanan langsung diberikan. Saat menyerang, mereka akan melepas bola secepat kilat sembari mengandalkan kecepatan Muriel dan Chiesa. Benassi juga tak malu-malu menerobos pertahanan Milan.

Menghadapi Fiorentina yang main agresif, Milan juga tampil agresif. Tidak seperti Fiorentina, para pemain Milan melepas tekanan bahkan ketika para pemain Fiorentina masih berada di wilayah pertahanan mereka sendiri. Hal inilah yang membuat Milan lebih banyak menguasai bola, ditopang mobilitas Kessie dan Bakayoko yang baik di laga ini.

Namun, apiknya lini tengah ini tak disertai dengan lini depan yang klinis. Beberapa kali Piatek, Borini, maupun Suso gagal memanfaatkan peluang yang ada. Malah, pada menit 21, Suso gagal menceploskan bola. Padahal ia berada di posisi yang enak. Hal ini jadi penghambat Milan dalam membuka angka di laga ini.

Pertandingan memasuki menit 30, papan skor masih menunjukkan angka 0-0 bagi kedua tim. Perlahan, Milan mulai mengendalikan laga. Catatan penguasaan bola sebesar 63% (berbanding 37% milik Fiorentina) serta 6 tembakan (berbanding 2 milik Fiorentina) menegaskan dominasi Milan di laga ini.

Dominasi ini berbuah manis pada menit 35. Diawali oleh manuver di area kiri pertahanan Fiorentina, Suso mengirimkan umpan ke kotak penalti. Calhanoglu yang berdiri bebas membelokkan bola umpan Suso itu dengan kepalanya, membuat bola masuk ke dalam gawang Fiorentina. Skor berubah 1-0. Milan membuka keunggulan.

Tertinggal, La Viola mulai tersengat. Mereka balik menekan Milan dan mulai banyak mengalirkan bola. Meski begitu, tidak seperti awal babak pertama, jarang bola sampai ke kaki Muriel atau Chiesa. Bola-bola kiriman kepada Muriel atau Chiesa kerap diputus oleh para pemain bertahan Milan.

Di sisi lain, setelah unggul Milan hanya berusaha menjaga keunggulan. Usaha Milan berhasil, karena sampai babak pertama usai, skor 1-0 untuk keunggulan mereka tetap terjaga.

Babak kedua dimulai. Fiorentina memulai babak ini dengan menggebu-gebu. Ketertinggalan 0-1 tampaknya jadi faktor di balik meningkatnya penampilan Fiorentina di babak kedua ini.

Chiesa, yang di babak pertama lebih banyak menunggu, mulai aktif mencari bola. Dabo dan Fernandes juga mulai lebih banyak membantu Benassi dalam mendobrak lini tengah Milan. Seiring berjalannya babak kedua, hal-hal positif mulai diperlihatkan Fiorentina.

Mirallas mulai bisa menciptakan peluang. Chiesa sudah berani melepas tembakan. Dabo dan Fernandes tidak tanggung ketika harus bertarung dengan Bakayoko dan Kessie. Intinya, Fiorentina menunjukkan niatan membalas ketertinggalan di babak pertama.

Sementara itu, Milan di babak kedua ini jadi lebih reaktif. Mereka tidak seagresif babak pertama, dan lebih memilih untuk menunggu, sembari sesekali melepas serangan balik. Terlepas dari tekanan yang dilepaskan para pemain Fiorentina, pilihan ini diambil Milan karena memang keunggulan 1-0 sudah cukup bagi mereka.

Memasuki menit 69, pergerakan mulai dilakukan Fiorentina untuk menambah daya serang. Gerson dimasukkan untuk menggantikan Vincent Laurini, disusul masuknya Dusan Vlahovic menggantikan Fernandes.

Milan sendiri juga mulai bergerak, dengan memasukkan Patrick Cutrone menggantikan Piatek pada menit 74. Samuel Castillejo juga dimasukkan menggantikan Suso pada menit 81. Milan mencoba untuk memberikan penyegaran bagi lini serang mereka.

Beberapa pergantian yang dilakukan ini membuat permainan jadi menarik. Fiorentina yang mendapat suntikan tenaga baru sukses menciptakan peluang lewat Chiesa pada menit 76. Milan juga tak mau kalah dengan menciptakan peluang via sepakan Cutrone pada menit 80 dan sepakan Calhanoglu pada menit 83.

Di sisa waktu lima menit akhir babak kedua, baik Milan maupun Fiorentina masih berusaha mencari gol. Namun, pada menit 87, Milan harus ditinggal oleh salah satu penyerangnya, Borini, yang mengalami cedera usai berbenturan dengan Vitor Hugo. Posisi Borini digantikan oleh Diego Laxalt.

Sampai babak kedua usai, tak ada gol tambahan yang berhasil dicetak Milan dan Fiorentina. Skor 1-0 untuk keunggulan Milan tetap bertahan.